“SALAM SEHAT” Indonesia pada umumnya dan Karangasem pada khususnya masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi yang ada terutama masalah pendek (stunting) dan kurus (wasting) pada balita serta masalah anemia dan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil. Masalah kekurangan gizi pada ibu hamil ini dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) dan kekurangan gizi pada balita, termasuk stunting. Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK. Pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan pada ibu hamil perlu mendapat perhatian untuk mencegah terjadinya stunting. Demikian sepenggal kalimat dalam materi yang disampaikan siaran interaktif “JUMINTAN” Jumat Informasi Kesehatan oleh narasumber Kabid Kesehatan Masyarakat yang didampingi Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Karangasem (27/11/2020). Seperti biasa sebagai penyelenggara seksi Promkes.
Stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Akibat kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki. Penanggulangan Stunting menjadi tanggung jawab kita Bersama, tidak hanya Pemerintah tetapi juga setiap keluarga Indonesia. Karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak tetapi juga terhadap perkembangan emosi yang berakibat pada kerugian ekonomi. Mulai dari pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan anak hingga menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. STOP generasi balita pendek di Indonesia. Salah satu materi “Cegah STUNTING itu Penting”. Merupakan bentuk penyebarluasan informasi kesehatan agar masyarakat tahu mau dan mampu untuk mengatasi Stunting. (wsp)
#germashidupsehat
#satukantekadindonesiasehat
#promkeskarangasem
#sehatdimulaidaridirisendiri
Leave A Comment