Anak yang sehat dan cerdas modal dasar dan aset penting dalam pembangunan bangsa. Tidak semua anak dapat tumbuh menjadi sehat dan cerdas karena berbagai faktor, salah satu diantaranya terjadi pada anak yang lahir dengan kelainan hipertiroid konginetal. Hipotiroid konginetal adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat sejak lahir. Hal ini terjadi karena kelainan anatomi atau gangguan metabolisme pembentukan hormon tiroid atau defisiensi iodium.
Hormon ini berfungsi untuk mengatur produksi panas tubuh, metabolisme, pertumbuhan tulang, kerja jantung, syaraf, serta pertumbuhan dan perkembangan otak. Kekurangan hormon tiroid pada bayi dan masa kehamilan, bisa mengakibatkan hambatan pertumbuhan (stunting atau cebol) dan retardasi mental (keterbelakangan mental). Lebih dari 95% bayi dengan Hipotiroid konginetal tidak memperlihatkan gejala saat dilahirkan, jikalau ada sangat samar dan tidak khas. Untuk itu penting sekali dilakukan Skrining Hipotiroid Konginetal pada semua bayi baru lahir oleh petugas kesehatan sebelum timbulnya gejala klinis, karena makin lama gejala makin berat.

Dalam upaya untuk meningkatkan akses cakupan dan kualitas layanan, Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mengadakan Workshop Skrining Hipotiroid Konginetal (SHK) di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem. Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang petugas dari 12 puskesmas Se Kabupaten Karangasem, petugas Peri dan Nifas RSUD Karangasem, RS Balimed, RS Pratama, Klinik Penta Medica, Klinik Tukad Luah, Klinik Tulus Ayu, Klinik Purna Husada, dan organisasi IBI. Adapun narasumber dalam kegiatan Workshop ini adalah dr. Ida Bagus Mahendra, Sp.A serta praktek pengambilan sampel dengan phantom. Dengan diadakannya workshop ini diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan edukasi bagi orang tua dan keluarga dan dapat melaksanakan monitoring dan evaluasi program Skrining Hipotiroid Konginetal terhadap bayi baru lahir.