SALAM SEHAT “

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselengarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan posyandu terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya;
1. Bina Keluarga Balita (BKB); kelompok BKB mempunyai kegiatan :
a. Penyuluhan, pembinaan, dan pemantauan tumbuh kembang anak balita;
b. kunjungan rumah; c. rujukan; d. pencatatan dan pelaporan
2. Tanaman Obat Keluarga (TOGA); 3. Bina Keluarga Lansia (BKL)
4. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
5. Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.
Sebagai kata pendahuluan ulasan materi yang disampaikan Bapak Kabid Kesmas (I Wayan Merta, SKM.MAP) disela-sela kesibukanNya menyempatkan mengisi acara siaran radio interaktif dengan program “JUMINTAN” Jumat Informasi Kesehatan di Radio Gunung Sari (RGS) Amlapura bersama bapak I Wayan Sutama Punia, M.Kes Kasi Promkes sekaligus penyelenggara siaran JUMINTAN. (24/12/2021).
Prinsip Operasional Posyandu Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru yaitu ;
1. Hari buka dan pelayanan mengikuti kebijakan daerah penyebaran COVID-19 di desa tersebut dan desa–desa sekitarnya
2. Memprioritaskan kegiatan mandiri menggunakan buku KIA, 3. Merapkan protokol kesehatan 3M
4. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, konsultasi jarak jauh dan janji temu
5. Hanya petugas dan pengunjung yang sehat yang datang pada hari buka Posyandu
Prinsip Protkes pelaksanaan Posyandu pada masa adaptasi kebiasaan baru
1. Hari buka dan pelayanan bersifat fleksible mengikuti status daerah penyebaran Covid-19 di desa tersebut dan desa–desa sekitarnya.
2. Memprioritaskan kegiatan mandiri oleh sasaran serta melaporkannya kepada kader
3. Menghindari kerumunan di Posyandu
4. Mengutamakan konsultasi jarak jauh dan janji temu
5. Hanya petugas dan pengunjung yang sehat (tidak batuk, pilek, atau demam) yang datang pada hari buka Posyandu.
Dalam pelaksanaannya tetap menerapkan Protokol Kesehatan seperti: jaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir/menggunakan hand sanitizer, meja pelayanan jaraknya 1-2 m, kader yang sakit jangan bertugas, pelayanan diatur untuk menghindari kerumunan, demikian penjelasan pak Sutama yang akrab dipanggil Pak WSP.
Dalam adaptasi kebiasaan baru, kegiatan pada zona hijau sebelum hari buka posyandu, yang dilakukan al :
– Berkoordinasi dengan pemerintah Desa/Kelurahan dan gugus tugas Covid-19 apa boleh hari buka posyandu/tidak, – Memastikan kader yg bertugas sehat dan tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid), – Mengidentifikasi sasaran dan menyusun jadwal posyandu agar tidak terjadi penumpukan, spt berdasarkan usia layanan, – Mengumumkan hari buka dan jadwal serta menyampaikan persyaratan datang ke Posyandu, – Menyiapkan APD petugas (masker, pelindung wajah/faceshield) dan alat pengukur suhu non kontak, – Menyiapkan lokasi: spt membuat alur, jarak layanan min 1 m, sarana CTPS, dan mendisinfeksi area
Kegiatan Hari Buka Posyandu
a. Memeriksa suhu tubuh pengunjung, suhu > 37,3°C atau mempunyai gejala batuk/pilek/demam dilarang masuk ke area pelayanan Posyandu. b. Sebelum memasuki area Posyandu melakukan CTPS atau menggunkan hand sanitizer. c. Layanan tetap dilakukan dengan sistim 5 langkah di area pelayanan Posyandu tidak lebih dari 10 orang (petugas dan pengunjung). d. Sasaran yang mendapat layanan imunisasi, maka diminta untuk menunggu di area dekat jalur keluar selama 30 menit. (wsp)

#sehatdimulaidaridirisendiri
#ayokeposyandu
#germashidupsehat
#promkesdinkeskarangasem
#kesehatanpulihekonomibangkit