Corona virus Disease-19 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-COV 2 atau Virus Corona. COVID-19 dinyatakan sebagai pandemic  dunia oleh WHO dan ditetapkan Pemerintah sebagai bencana non alam  berupa wabah penyakit yang perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19 adalah segala upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dengan menggali potensi yang dimiliki masyarakat agar berdaya dan mampu berperan  serta mencegah penularan  Covid-19. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan COVID-19 :

1. Pendataan Kesehatan Warga di RT/RW/Desa

a. Mendata kesehatan seluruh warga menggunakan formulir pendataan  

    warga termasuk warga  yang  berisiko tinggi

b. Mendata warga yang keluar dan masuk di wilayahnya

c. Menghimbau warga untuk menginformasikan jika ada orang asing atau  

    warga yang datang dari  wilayah yang sudah terjangkit COVID-19 yang 

    masuk ke wilayahnya

2. Cari kemungkinan factor penyebab penularan COVID-19 dan potensi wilayah

1) Faktor Perilaku : tidak melakukan PHBS/CTPS

     2) Non Perilaku: lingkungan

     3) Mendata potensi : SDM, Dana, Sarana Prasarana

3. Musyawarah Masyarakat RT/RW/Desa

     1) Sosialisasi hasil pendataan dan kemungkinan faktor penyebab penularan

     2) Sosialisasi program pemerintah dalam pencegahan COVID-19

     3) Menyepakati kegiatan melalui pemberdayaan masyarakat

4. Menyusun Rencana  Kegiatan di Masyarakat

     1) Sampaikan informasi tentang COVID-19 (penyebab, penularan,

         pencegahan)

     2) Edukasi tentang cara-cara pencegahan COVID-19 (etika batuk, cara 

        CTPS,  cara menggunakan masker)

     3) Sarana edukasi: pengeras suara/toa, saluran komunikasi  elektronik

        (group whats app, dll)

     4) Jadwal pelaksanaan, sasaran kegiatan, rencana anggaran  dan

        penanggung  jawab sesuai formulir Rencana Kegiatan

5. Pelaksanaan Kegiatan

Dilaksanakan sesuai jadwal yang telah direncanakan bersama. Kegiatan dicatat dan dilaporkan menggunakan  format Laporan Kegiatan

6. Keberlangsungan Kegiatan

Dilakukan oleh masyarakat bersama dengan pengurus  RT/RW/Desa dan pendamping teknis  puskesmas), untuk   menjamin kesinambungan pemberdayaan masyarakat.

    Pembagian Tugas Dalam Covid-19

1. Ketua RT/RW/Kepala Desa

    a. Menyampaikan informasi tentang  COVID-19 kepada warga

    b. Mengedukasi warga:

        –  Upaya pencegahan COVID-19   – Isolasi mandiri di rumah  – Agar tidak 

           memberi stigma buruk kepada ODP, PDP atau positif COVID-19

    c. Memfasilitasi dan mendorong keaktifan  perangkat RT/RW/Desa, Toga/Toma, Kader, Bhabinkambtibmas, relawan desa  lawan COVID-19 dan kelompok potensial  warga lainnya dalam pencegahan penu  laran COVID-19

    d. Mendorong partisipasi warga untuk:

        – Menjaga kebersihan diri, kebersihan rumah dan lingkungan

        – Melakukan pembatasan kontak fisik

        – Tidak berkerumun/berkumpul

        – Tetap berada di rumah

     e. Bekerjasama dengan Puskesmas setempat

     f.  Menyediakan sarana CTPS

     g. Membuat alur pengorganisasian pemenuhan logistik bagi  warga yang

         melakukan isolasi mandiri di  rumah

     h. Menggalang donasi untuk mendukung keluarga yang  melakukan isolasi

         mandiri

     i.  Melaporkan kepada Lurah/Kades terkait hal-hal yang dianggap berpotensi

         meningkatkan penularan COVID-19

     j. Melakukan pemantauan mobilitas warga yang berasal dari daerah terkena 

        COVID-19

     k. Membantu warga yang kurang mampu/sakit/lansia yang tidak memiliki 

         keluarga

     l. Memastikan warga di wilayahnya mematuhi aturan yang  telah disepakati

        bersama

2. Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat

    a. Menyampaikan informasi pencegahan COVID-19 kepada  warga melalui

        pendekatan      budaya/agama

    b. Tokoh agama memasukkan materi COVID-19 dalam  ceramah/tausiah

        yang  diberikan

    c. Mengajak warga berpartisipasi dalam upaya pencegahan  COVID-19

    d. Membantu Ketua RT/RW/Kepala Dusun dalam mengedukasi  warga:

        –  Agar tidak memberi stigma buruk kepada ODP, PDP atau   positif

           COVID-19

        – Bahwa jenazah warga positif COVID-19 yang pulang dari  RS sudah  

           sesuai  dengan SOP dan masyarakat tidak perlu  Khawatir

3. Bhabinkamtibmas:

    a. Menyampaikan informasi pencegahan COVID-19 kepada warga

    b. Membantu penegakan disiplin masyarakat dalam melakukan:

        – Social/physical distancing

        – Tidak berkerumun

        – Pembatasan jam buka/tutup kedai

        – Tetap berada di rumah

    c. Melakukan siskamling atau  pemantauan lingkungan secara  rutin dan

        terjadwal

    d. Membantu melakukan pengamanan  wilayah jika ditemukan ada kasus  

        positif  di lingkungan

4. Kader Kesehatan :

    a. Menyampaikan informasi  pencegahan COVID-19 kepada warga sekitar

    b. Mendorong partisipasi warga untuk:

        – Menjaga kebersihan diri, kebersihan rumah danlingkungannya

        – Melaksanakan pembatasan kontak fisik

    c. Membantu Ketua RT/RW/Kepala Desa dalam menyediakan makanan dan   

        pemenuhan kebutuhan logistik bagi warga  yang melakukan isolasi mandiri

        di rumah

    d. Bekerjasama dengan Puskemas membahas jadwal dan  kegiatan di  masyarakat seperti Posyandu atau lainnya, untuk  sementara waktu ditunda dulu atau tetap dilaksanakan  dengan menerapkan

social dan physical distancing

5. Warga Masyarakat

    a. Menjaga jarak fisik (physical distancing):

      • Dilarang berdekatan dengan orang  atau mengatur jarak   minimal 1-2

        meter

      • Hindari transportasi Public

·   Tetap berada di  rumah saja

·   Bekerja, ibadah dan belajar  dari rumah

      • Menerapkan  etika batuk

      • Membiasakan  CTPS

      • Menggunakan   masker jika sakit/ saat keluar rumah

·   Hindari berkumpul   massal/berkerumun

      • Hindari bepergian keluar kota/luar negeri

      • Jika anda sakit, dilarang mengunjungi orangtua/lanjut usia

    b. Membantu aparat RT/RW/Desa dalam melakukan upaya  pencegahan

        COVID-19

    c. Saling mengingatkan sesama warga untuk menjaga kebersihan  dan  

        keamanan lingkungan

    d. Membantu pemenuhan logistik bagi warga yang menjalani  isolasi mandiri

        di rumah/lansia yang tidak memiliki keluarga

    e. Jika merasa sakit, segera melapor kepada Ketua RT/RW/Ke  pala Desa

        dan Petugas Puskesmas untuk mendapat pelayanan  kesehatan sesuai

        ketentuan (menggunakan transportasi pribadi, pakai masker saat keluar rumah, dsb)

6. Puskesmas

    a. Membantu Ketua RT/RW/Kepala Desa  menganalisa data kesehatan  

        warga.

    b. Bekerjasama dengan Ketua RT/RW/Kepala Desa dalam melakukan   

        pelacakan kasus yang ada di  wilayah  kerjanya

    c. Memberi masukan kepada Ketua   RT/RW/Kepala Desa dalam upaya 

        memberikan edukasi kepada warga  terkait COVID 19, Perilaku Hidup  

        Bersih Sehat (PHBS)  dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

    d. Bekerjasama dengan kader membahas jadwal dan  kegiatan di Posyandu

        atau lainnya, untuk  sementara  waktu ditunda dulu atau tetap menerapkan

        social dan  physical distancing

    e. Memberikan layanan kesehatan yang dibutuhkan warga  sesuai dengan 

        ketentuan (seperti menggunakan APD saat  pelayanan, dsb)

    f. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara rutin  kepada Dinas

       Kesehatan  Kab/Kota

7. Posyandu

    a. Pelaksanaan kegiatan dibahas antara petugas Puskesmas dan kader

    b. Kegiatan dapat dihentikan sementara atau jika tetap dilaksanakan, untuk

        memperhatikan hal-hal berikut:

        • Mengatur jarak meja minimal 1 meter

        • Menghimbau orang tua bayi dan balita membawa kain

    atau sarung sendiri untuk penimbangan atau bayi ditimbang bersama  

    orang tua

        • Mengatur masuknya pengunjung ke area pelayanan sehingga tidak

          banyak orang (maksimal 10 orang di area pelayanan, termasuk petugas)

        • Menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir di 

          Posyandu

        • Anak yang sudah diimunisasi diminta menunggu di sekitar (di luar) area

  pelayanan minimal 30 menit, di tempat terbuka, sebelum pulang (sesuai    

  prinsip safety injection)

        • Kader yang sakit agar  tidak bertugas saat pelayanan

        • Petugas dan kader memakai alat pelindung diri (APD)

Informasi Yang Perlu Disampaikan Kepada Warga

1. Tentang Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru bernama Sars-CoV-2.

a. Gejala Klinis

Demam Batuk, Pilek 380c, Letih, Lesu , Gangguan (Sesak) Pernapasan,  Sakittenggorokan

b. Cara Penularan

    • Droplet atau tetesan caian yang berasal dari batuk/bersin

    • Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan

    • Menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi virus diatasnya

      kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum mencuci tangan

c. Cara Pencegahan pada level individu

    1) Kebersihan personal dan rumah

        • Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir (CTPS) atau

          gunakan  hand sanitizer

        • Hindari menyentuh mata, hidung dan  mulut dengan tangan yang belum di  

          cuci

        • Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejalasakit

        • Menerapkan etika batuk dan bersin

        • Memakai masker

        • Tetap di rumah dan menjaga jarak sosial/fisik (social/physical distancing)

        • Tidak berjabat tangan

        • Segera mengganti baju/mandi sesampai di rumah setelah bepergian

        • Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda yang sering

          disentuh

    2) Peningkatan imunitas diri

        • Konsumsi gizi seimbang

        • Lakukan aktifitas fisik/senam ringan

        • Berjemur di pagi hari selama 15 menit

        • Istirahat cukup

        • Tidak merokok

        • Suplemen vitamin (jika diperlukan)

       • Kendalikan penyakit penyerta seperti diabetes melitus, hipertensi, asma

       • Tetap tenang menyikapi informasi dan situasi

2. Siapa yang termasuk kelompok risiko tinggi

    a. Lansia

    b. Ibu hamil, Ibu Menyusui dan baduta

    c. Usia produktif dengan penyakit/risiko penyerta

Apa yang harus dilakukan lansia?

    a. Tetap tinggal di rumah

    b. Tetap lakukan kegiatan rutin  (seperti berjemur)

    c. Istirahat cukup dan tidur 6-8 jam/hari

    d. Makan makanan bergizi seimbang

    e. Minum multi vitamin (jika perlu)

    f. Jaga jarak 1-2 meter

    g. Hindari bersalaman/bersentuhan

    h. Sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

    i. Jauhi orang sakit

    j. Jaga lingkungan tetap bersih

Apa yang hatus dilakukan Ibu Hamil?

    a. Buat janji pemeriksaan dengan petugas kesehatan agar tidak menunggu 

        lama

    b. Pelajari dan terapkan panduan menjaga kehamilan sehat yang ada di   

        Buku KIA

    c. Segera periksa ke fasyankes jika ada tanda bahaya kehamilan

Apa yang harus dilakukan oleh Ibu Menyusui?

    a. Lakukan konseling risiko menyusui

    b. Cuci tangan pakai sabun sebelum menyentuh bayi, payudara, pompa ASI

    c. Gunakan masker saat menyusui

    d. Cuci pompa ASI setiap habis digunakan

    e. Sebaiknya Ibu memerah ASI

Apa yang dilakukan dengan anak Balita?

    a. Pastikan anak tetap di rumah

    b. Ajari dan biasakan anak CTPS

    c. Ajari anak tidak menyentuh menyentuh hidung, mata dan mulut sebelum

        mencuci tangan karena dapat menjadi pintu masuknya virus

    d. Pantau kondisi anak

    e. Jaga jarak saat bermain di dalam rumah

3. Isolasi Mandiri

            Warga dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang ditetapkan oleh Rumah Sakit/Puskesmas harus mengisolasi mandiri dengan tetap tinggal di rumah.

Artikel Oleh : Promkes, Putu Artini