Peningkatan kasus Covid-19 mulai terjadi di beberapa daerah. Mungkin sekarang ini banyak teman-teman atau keluarga yang sedang mengalami Covid dan mungkin sebagian sedang bejuang melawan Covid, ada yang dengan isolasi mandiri dan ada yang harus dirawat di Rumah Sakit. Beredarnya banyak berita hoax di masyarakat membuat banyak orang takut ke Rumah Sakit karena menganggap Covid pasti bisa sembuh dengan dirawat sendiri di rumah. Kenyataannya sebagian orang ada yang gejalanya memburuk dengan berjalannya waktu, untuk orang-orang  seperti ini jangan dibiarkan apalagi keluarga anda. Memonitor gejala dan saturasi oksigen merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan meskipun isolasi mandiri di rumah. Ketika ada perburukan gejala dan penurunan saturasi oksigen, segera ke Rumah Sakit supaya tidak terlambat dan untuk segera mendapat pertolongan. Saturasi oksigen adalah tolok ukur kesehatan untuk menakar besarnya kadar oksigen dalam aliran darah. Pemeriksaan kesehatan ini penting untuk mengetahui kondisi seseorang apakah sedang kekurangan oksigen atau tidak (artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kenali Apa Itu Saturasi Oksigen”).

Kelompok masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri harus mendapatkan dukungan dan bantuan dari lingkungannya. Adapun yang boleh melaukan isolasi mandiri adalah : usia non lansia, tidak memiliki penyakit kormobid (suatu penyakit yang muncul secara bersamaan saat seseorang sedang sakit). Penyakit komorbid cenderung bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan pada pasien ketika terinfeksi penyakit tertentu, sehingga menghambat penyembuhan, gejala ringan (gejala flu, tidak ada radang paru/pneumonia, saturai oksigen baik >95%), rumahnya memenuhi syarat untuk isolasi mandiri. Lakukan pelaporan ke Puskesmas setempat untuk menentukan kondisi pasien, penentuan lokasi isolasi mandiri dan bagaimana penanganan selanjutnya. Beberapa hal yang harus dilakukan saat isolasi mandiri :

  1.  Tetap dirumah selama 14 hari, disiplin untuk tidak keluar rumah sama sekali
  2.  Menggunakan kamar terpisah dengan anggota keluarga lain
  3. Jika memungkinkan jaga jarak setidaknya 1 meter
  4. Menggunakan masker selama isolasi
  5. Makan makanan yang bergizi, perbanyak sayur dan buah
  6. Minumlah air putih yang cukup
  7. Hindari pemakaian bersama peralatan makan, mandi, dan seprai.
  8. Cukup tidur dengan kualitas tidur yang baik
  9. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan terutama makan dengan gizi seimbang dan sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  10. Kelola pikiran/manajemen stress yang baik, melakukan hobby/metime yang menyenangkan bila memungkinkan
  11. Berjemur setiap pagi jam 9-10 selama 20 – 25 menit
  12. Jaga kebersihan rumah dengan disinfektan
  13. Minum obat yang disarankan dokter
  14. Melakukan pengukuran suhu tubuh harian dan obervasi gejala klinis
  15. Hubungi segera layanan kesehatan jika mengalami penurunan kondisi untuk penanganan lebih lanjut atau bila merasa terjadi penurunan kondisi tubuh segeralah ke Rumah Sakit

Pada prinsipnya apabila gejala ringan (tidak ada radang paru/ pneumonia/ penurunan saturasi oksigen) tidak perlu obat – obatan khusus, yang paling penting fokus untuk memperkuat sistem imun. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat, jangan mengobati sendiri apalagi berdasarkan berita-berita hoax yang tidak jelas sumbernya. Tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan terlalu banyak karena dikhawatirkan dapat menimbulkan gejala lambung yang diperberat dengan stress.

Isolasi mandiri yang tidak benar akan meningkatkan resiko terjadinya penularan dalam keluarga/klaster keluarga. Bila tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah lebih baik isolasi di tempat khusus yang ditentukan untuk melindungi keluarga yang lain. Selalu waspada terhadap gejala-gejala yang mengarah Covid-19. Jangan takut melakukan test, semakin cepat diketahui semakin cepat isolasi akan mengurangi resiko penularan. Covid-19 bisa dicegah dan bisa sembuh apabila cepat terdiagnosis dan mendapat pengobatan yang tepat serta melakukan monitor yang ketat. Jangan pernah takut ke Rumah Sakit apabila terjadi perburukan gejala.

Definisi sesungguhnya dari empati dan melawan ego adalah bagaimana kita mau melakukan hal-hal sulit ataupun ribet terkait protokol kesehatan untuk melindungi orang lain yang rentan bukan hanya untuk keselamatan diri sendiri juga. Jangan takut test, jangan takut dengan diagnosis Covid karena bila cepat didiagnosis dan cepat ditangani, penyakit ini bukan penyakit yang perlu ditakuti berlebihan tetapi bisa sembuh. Tetap SEMANGAT untuk yang sedang berjuang melawan Covid. Fokuslah pada kesembuhan. Marilah kita dukung orang di sekitar, baik keluarga atau tetangga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Lawan stigma sosial terkait Covid-19. TerimaKasih untuk kita semua yang masih bertahan dan berjuang dengan cara masing-masing untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan diri sendiri, keluarga dan orang lain di masa pandemi Covid-19.

( Oleh : Ni Putu Artini )